Magnesium hidroksidaadalah senyawa kimia umum dengan rumus Mg(OH)₂, yang banyak digunakan dalam pengobatan (sebagai antasida), pengolahan air limbah, dan sebagai penghambat api. Pertanyaan yang sering diajukan tentang zat ini adalah apakah ia terbakar. Untuk menjawabnya, kita harus memeriksa sifat kimia dan perilakunya pada suhu tinggi.
Sifat KimiaMagnesium Hidroksida
Magnesium HidroksidaPenghambat Apiadalah senyawa anorganik yang tampak seperti bubuk putih dan tidak berbau. Senyawa ini sulit larut dalam air tetapi bereaksi dengan asam membentuk garam magnesium. Tidak seperti logam magnesium yang sangat mudah terbakar,Magnesium Hidroksida Penghambat Apitidak mudah terbakar.
Titik lebur: Terurai sebelum mencair (sekitar 350°C/662°F).
Kelarutan: Kelarutan rendah dalam air (~0,004 g/100 mL pada 20°C).
PH: Basa (pH ~10,5 dalam suspensi).
Tidak seperti logam magnesium (Mg), yang sangat mudah terbakar dan terbakar dengan nyala api putih terang,magnesium hidroksidatidak mendukung pembakaran.
MelakukanMg(OH)₂Membakar?
Jawaban singkatnya adalah tidak,Magnesium Hidroksida Penghambat Api tidak terbakar. Sebaliknya, ia terurai ketika terpapar suhu tinggi (biasanya di atas 350°C atau 662°F) melalui proses yang disebut dekomposisi termal:
Mg(OH)2→MgO+H2O
Magnesium oksida (MgO): Padatan yang stabil dan tidak mudah terbakar.
Uap air (H₂O): Membantu mendinginkan lingkungan sekitar.
Reaksi ini menghasilkan magnesium oksida (MgO) dan uap air (H₂O), alih-alih menghasilkan nyala api. Faktanya,Magnesium Hidroksida untuk Penghambat Api sering digunakan sebagai penghambat api karena air yang dilepaskan membantu mendinginkan dan memadamkan api.
MengapaMg(OH)₂Digunakan sebagai Penghambat Api
Dekomposisi Endotermik – Penguraian Mg(OH)₂ menyerap panas, sehingga menurunkan suhu material di sekitarnya.
Pelepasan Air – Uap air yang dilepaskan mengencerkan gas yang mudah terbakar, memperlambat pembakaran.
Pembentukan Lapisan Pelindung – MgO yang dihasilkan membentuk penghalang yang melindungi material di bawahnya dari pembakaran lebih lanjut.
Perbandingan dengan Logam Magnesium
Tidak sepertiMagnesium Hidroksida untuk Penghambat ApiBahasa Indonesia: Logam magnesium (Mg) sangat mudah terbakar dan menghasilkan nyala api putih yang kuat saat dinyalakan. Inilah sebabnya magnesium digunakan dalam kembang api dan suar. Namun, setelah magnesium bereaksi membentuk Mg(OH)₂, ia kehilangan sifat mudah terbakarnya.
Kesimpulan
Mg(OH)₂ tidak terbakar; melainkan terurai di bawah suhu tinggi, sehingga berguna untuk pemadaman kebakaran. Kemampuannya menyerap panas dan melepaskan air menjadikannya penghambat api yang efektif dalam plastik, kabel, dan material konstruksi. Jadi, meskipun magnesium murni dapat menimbulkan bahaya kebakaran,Magnesium Hidroksida untuk Penghambat Apimemainkan peran penting dalam keselamatan kebakaran.